Perang melawan Virus Corona
India telah memainkan peran penting dalam perang melawan COVID-19 dan seruan PM Narendra Modi untuk menjadi host dari sebuah pertemuan video konferensi para pemimpin negara-negara SAARC merupakan sebuah langkah yang penting ke arah yang tepat. Di bawah panduan sang PM, Kementerian Luar Negeri (MEA) telah mengambil beberapa langkah untuk memastikan bahwa kita akan memenangkan peperangan ini
Pada pertengahan Maret, ketika Perdana Menteri India, Narendra Modi mengadakan sebuah pertemuan video konferensi dari para pemimpin negara-negara Asosiasi untuk Kerjasama Regional Asia Selatan untuk mengembangkan sebuah peta jalan untuk melawan tantangan-tantangan dari pandemi Baru Coronavirus (COVID-19) bersama, ia menetapkan sebuah prioritas baru pada diplomasi internasional. Video konferensi ini tidak hanya meraih sukses besar dalam perang melawan virus corona tetapi juga mengatur nada pada interaksi-interaksi diplomatik tingkat tinggi di masa yang akan datang.
Inisiatif Perdana Menteri Modi menegaskan peran kepemimpinan India di SAARC, sekali lagi. Hal ini juga merupakan sebuah langkah diplomatik pragmatik, mengingat pembauran orang-orang dan beragam budaya di seluruh perbatasan India dengan Nepal, Bhutan, Bangladesh, Maladewa, Sri Lanka dan Afghanistan. Sejak itu, inisiatif PM Modi telah membangkitkan SAARC secara eksternal dan internal untuk melawan penyebaran virus ini dan membantu mereka yang terinfeksi. Hal ini telah menghasilkan pertukaran informasi dan kerjasama antara otoritas-otoritas negara-negara anggota, dan menghindari langkah-langkah sepihak yang merugikan negara-negara SAARC lainnya.

AKSI CEPAT
Hasilnya, pemerintah India mengambil sejumlah langkah yang cepat dan tepat untuk mengidentifikasi, mengendalikan dan mencegah penyebaran COVID-19. Efektif sejak tanggal 13 Maret, India memutuskan untuk menangguhkan semua visa, kecuali beberapa kategori tertentu, hingga tanggal 15 April. Sebuah peraturan juga diterbitkan di mana pesawat-pesawat penumpang baik internasional mau pun komersial tidak boleh terbang dari bandara mana pun di India setelah pukul 00.00 pada tanggal 22 Maret, yang juga secara efektif menutup perbatasan-perbatasan India. Hal ini diikuti oleh pengumuman PM Modi akan penerapan lockdown selama 21 hari, yang kini telah diperpanjang hingga 3 Mei. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona dan untuk “meratakan kurva” jumlah pasien terinfeksi.
Sejak pidato pertama PM Modi pada tanggal 19 Maret lalu, ketika ia menyerukan satu hari “jam malam Janta”, ia telah terus menerus berupaya untuk melibatkan banyak orang dalam aksi bersama terhadap perjuangan untuk menahan penyebaran COVID-19 ini.
INISIATIF-INISIATIF MULTILATERAL
PM Modi juga saling berhubungan dengan Raja Salman dari Arab Saudi, ketua G20 (sebuah kelompok dari 19 negara dan uni Eropa) saat ini, untuk menyelenggarakan sebuah konferensi virtual dari negara-negara anggota tentang krisis COVID-19 saat ini. G20, pada sebuah pertemuan virtual akhir Maret lalu, telah sepakat untuk menunda pembayaran pokok dan bunga bagi negara-negara berkembang selama akhir tahun ini. Hal ini diharapkan akan membebaskan lebih dari 20 miliar Dolar AS bagi negara-negara tersebut, jumlah yang mereka dapat habiskan untuk meningkatkan sistem kesehatan dan melawan pandemi ini. Menteri-menteri keuangan, perdagangan, sumber daya manusia, pariwisata dan kesehatan dari negara-negara G20 juga telah bertemu secara rutin.

India juga menghapuskan pembatasan ekspor obat-obatan seperti Hydroxychloroquine dan Paracetamol, yang digunakan untuk mengobati para pasien COVID-19, ke lebih dari 100 negara. Negara-negara mencakup AS, Rusia, Spanyol, Inggris, Brasil, Yordania, Mesir dan negara-negara mitra SAARC, BIMSTEC (Inisiatif Teluk Bengal untuk Kerjasama Bidang Teknis dan Ekonomi), GCC, Amerika Latin dan Afrika. Sang PM juga menggelar berbagai diskusi bersama para pemimpin negara di seluruh dunia setiap hari, dan terdapat beberapa pertukaran tingkat tinggi juga.

MENCARI SOLUSI
Pada tanggal 7 April, PM Modi telah menyelesaikan deretan konsultasi bersama seluruh negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk), yang berfokus pada kemungkinan kerjasama plurilateral dalam memerangi pandemi ini. India telah secara rutin berhubungan dengan Jerman dalam memperkuat Aliansi Multilateralisme, yang dimulai oleh Jerman pada tahun 2019 dan mencakup beberapa negara. Pada tanggal 21 Maret, India juga telah berpartisipasi dalam sebuah konferensi video yang diselenggarakan oleh AS bagi para pejabat senior dari tujuh negara Indo-Pasifik – AS, Australia, Jepang, Korea Selatan, Vietnam dan Selandia Baru serta India – dalam mendiskusikan strategi untuk melawan pandemi ini, dan juga sepakat untuk melakukan kerjasama bantuan timbal balik dan langkah-langkah untuk menghidupkan kembali ekonomi.
INDIA BAGI PARA WARGANYA
Misi-misi India, di Iran dan Italia, yang telah difokuskan pada pandemi ini sejak awal, telah secara rutin berhubungan dengan warga-warga negara India di negara-negara tersebut dan terus-menerus memberi nasihat kepada mereka untuk mengikuti seluruh protokol kesehatan di tengah wabah ini. Tim-tim medis dikirimkan ke kedua negara ini untuk melakukan tes COVID-19 kepada para warga India. Di Iran, misi India tidak hanya dalam mengevakuasi tetapi juga membantu membangun sebuah fasilitas karantina.
Menteri Luar Negeri India, Dr S Jaishankar telah melakukan perjalanan ke Srinagar pada tanggal 9 April dan bertemu dengan keluarga-keluarga dari mahasiswa-mahasiswa India di Iran, mendengar kekhawatiran mereka dan memberi pengarahan tentang upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk memastikan kesejahteraan mereka.
MENDORONG BALIK
Pemerintah India secara tepat telah mengidentifikasi bahwa pandemi virus Corona hanya dapat dikendalikan melalui kemitraan publik-swasta-orang yang sinkron. Seluruh upaya sedang dilakukan untuk secara sukses melawan pandemi ini diikuti dengan praktik-praktik medis terbaik dan Prosedur-Prosedur Operasi Standar yang dikembangkan oleh Dewan India dalam Penelitian Medis yang merupakan lembaga utama dalam mengatasi tantangan virus Corona di India. Selama pandemi ini berlangsung, Kementerian Luar Negeri India akan terus berhubungan dengan warga-warganya, mengkoordinasikan evakuasi-evakuasi lebih lanjut sesuai kebutuhan, dan mendukung upaya-upaya diplomatis India dalam organisasi-organisasi global seperti SAARC, BIMSTEC dan G20 untuk menerapkan sebuah front bersama dalam menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.