Berpegang teguh pada kesuksesan
Dari tumbuh di kota kecil Shahbad di Haryana hingga menjadi kapten Tim Hoki Wanita India, Rani Rampal telah datang dengan kekuatan demi kekuatan. Inilah kisahnya
Juara tidak dibuat dalam semalam atau dilahirkan dengan instruksi manual khusus atau serangkaian gen khusus yang membantu mereka menang. Kisah kapten tim Hoki Wanita India, Rani Rampal merupakan pelakaram tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk menjadi juara. Dedikasi, ketekunan, fokus, dan disiplinnya telah membuatnya salah satu wajah ternama di dunia olahraga India saat ini. Dari awal yang sederhana sebagai putri penarik kereta yang tinggal di kota kecil Shahbad di Haryana hingga menjadi seorang peraih Penghargaan Arjuna, kisah Rampah benar-benar inspiratif.
Berbagi perjalanannya dengan India Perspective, Rampal mengatakan bahwa ia baru berusia enam tahun ketika ia pertama kali diperkenalkan dengan olahraga ini. “Saya tidak tahu apa-apa tentang hoki. Semua orang di kampung halamanku memainkan olahraga ini. Saya baru berusia 14 tahun ketika saya dipilih untuk mewakili negara ini di Piala Dunia 2010, meskipun menjadi pemain paling muda di tim nasional pada saat itu,” katanya.

Rampal harus menghadapi tantangan gender dan tekanan sosial selama perjalan karirnya tetapi ia tidak pernah membiarkan hal tersebut mengalihkan perhatiannya dari tujuan utamanya bermain untuk India. Ia hidup jauh dari keluarganya dan memperoleh dana untuk mendukung mimpinya. Meskipun ia tidak dapat menyelesaikan pendidikan formal seperti orang-orang sebayanya, ia telah sukses dalam mematahkan stereotip gender dengan perjalannnya yang mengharukan.

Mengungkapkan rasa terima kasihnya saat menerima Penghargaan Arjuna, putri muda berprestasi ini menunjukkan bahwa penghargaan terbesar ia berikan untuk pelatihnya, penerima penghargaan Dronacharya, Sardar Baldev Singh, yang melatih dan membimbingnya menuju kesuksesan dan mendukung setiap kemenangannya.
Rampal dan seluruh suku baru dari atlet mudanya sedang membawa mimpi, keahlian dan kemampuan dari pedesaan India ke garis depan. Jauh dari teknologi canggih, dan infrastruktur perkotaan serta sumber daya layak, anak-anak tersebut bersama pelatih berdedikasi mereka, memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki, menciptakan infrastruktur sendiri dan menggunakan jaringan digital untuk dapat terhubung dengan para akademisi dan sponsor potensial. Mereka juga sadar akan kemunduran di sepanjang jalan seperti kurangnya liputan media tetapi tidak ada yang bisa menghentikan mereka untuk bermimpi besar.

Mengingat perjuangan awalnya, Rampal mengatakan bahwa banyak orang telah memberitahunya bahwa ia hanya menghabiskan waktu dan uang saja. Ia sendiri merasa bahwa kurangnya dedikasi dan konsistensi pada dunia olahraga India. Bagaimanapun, ayahnya dan pelatihnya mendukung setiap langkahnya. “Mereka senantiasa melatih saya untuk memakai penutup mata dan tetap fokus. Saya menghadapi rintangan yang menghadang saya dengan sabar. Yang saya inginkan adalah untuk menang bagi India dan melihat sang tiga warna berada di atas, dan keinginan ini membantu saya untuk terus mendorong diri saya,” kata Rampal.
Pemain berbakat ini telah menjalani banyak hari bersejarah di lapangan – baik Turnamen Tantangan Juara di Kazan, Rusia, (2009) dimana, bersama timnya, Rampa mempercepat kemenangan India dengan mencetak empat gol di final, dan juga memenangkan medali perak bagi tim India di Piala Asia yang digelar pada tahun 2009. Ia juga dipilih sebagai pemain dari turnamen ini selama Juara Dunia Hoki Junior pada tahun 2013 di Monchengladbach, Jerman. Baru-baru ini, Rampal bersama timnya mengantongo Piala Asia Wanita kedua kalinya di tahun 2017 di Kakamigahara di Jepang dan mengakhiri tahun 2018 dengan memenangkan medali perak pada Asian Games di India.
Sementara negara ini kini mengenal kota kelahirannya Shahbad, dengan namanya, dan para pemain internasional mengakui kompetisi sengit tim India, Rampal menolak untuk puas. Ia ingin lebih. Ia sangat percaya diri bahwa tim dan dengan keyakinan pada dirinya, dan rekan satu timnya, dia berlatih tanpa henti untuk mencapai dua tujuan dalam waktu yang dekat: lolos ke Olimpiade 2020 dan memenangkan medali emas bagi India.
Sang kapten tidak hanya berkontribusi di lapangan dengan keahliannya yang tak tertandingi tetapi juga bekerja di luar lapangan menuju perbaikan olahraga hoki di India. Ia telah membantu para pemain hoki wanita dengan membimbing dan mendukung mereka secara personal dalam upaya mereka untuk bergabung ke tim nasional. Ia melakukan perjalanan dari desa ke desa untuk mencari para pemain hoki bertalenta lainnya.
Rampal juga berkontribusi dalam 5 menit aur khelega India, tabhi toh jeetega India, sebuah inisiatif dari Kementrian Olahraga. Dimulai dengan Uni Kementrian Olahraga, Rajyavardhan Singh Rathore selama Khelo India Youth Games, inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan olahraga ini pada tingkat sekolah.
Bintang olahraga tersebut ingin para wanita sehat dan bugar. “Para wanita harus menekuni olahraga. Tidak hanya jika mereka ingin menjadi atlet profesional tetapi juga agar terjaga tetap bugar. Saya sangat percaya bahwa tetap bugar adalah kunci menuju kehidupan yang bahagia dan semua wanita di negara ini berutang budi pada diri mereka sendiri agar bugar,” katanya.