Warisan

Berakar dalam tradisi

Isu 02, 2020

Berakar dalam tradisi

Gita Hari |penulis

Isu 02, 2020


Dari yoga dan Ayurdeva hingga Vastu Shastra dan berbagai filosofi dari ahimsas, pengetahuan dari India kuno telah mempengaruhi cara hidup modern di India sejak dahulu kala. Berikut adalah beberapa aspek dari masa lalu yang dapat diikuti saat ini untuk menjalani kehidupan yang lebih seimbang, sadar dan sehat

Tepat setelah Presiden AS, Donald Trump kembali ke Amerika setelah mengunjungi India, ia mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa cara sapaan India dengan tangan terlipat sangat ideal untuk menjaga pembatasan sosial dan akan menegah penyebaran virus COVID-19. Kata namaste (atau namaskar), adalah sebuah bentuk dari salam tradisional dan telah di sebut beberapa kali dalam naskah Hindu, termasuk Rig Veda. Veda ini mengatakan bahwa “namaha” atau tindakan membungkuk kepada Tuhan atau pencipta dapat menghilangkan semua ego. Para ahli telah mengatakan bahwa ketika kita melipat tangan kita dalam posisi namaskar, berbagai titik tekanan dalam telapak tangan dan jari-jari kita, yang terhubung ke mata, telinga dan otak, ditekan, yang membantu kita untuk mengingat orang yang baru kita temui dalam jangka waktu yang lama.

Tidak hanya namaste, saat ini, beberapa filosofi dari sistem penilaian India kuno, yang para sesepuh kita sering praktikkan dan menganjurkan kita untuk mengikutinya, terlihat sangat relevan. Sementara fokusnya juga terletak pada latihan pernapasan tradisional yang juga merupakan bagian dari yoga, para praktisi medis di seluruh dunia sangat menyarankan praktik pernapasan terkontrol untuk memperkuat sistem pernapasan kita.

Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump saling bersapa satu sama lain dengan isyarat Namaste

RITUAL KEBERSIHAN

Contoh lainnya yang muncul adalah saran umum untuk mencuci tangan dan kaki segera setelah masuk ke rumah. Pada beberapa rumah, sepatu akan dilepas di luar pintu masuk dan tangan dan kaki akan dicuci di sana. Bahkan ketika kembali ke rumah setelah sebuah upacara pemakaman, para sesepuh kita seringkali menyuruh kita untuk tidak menyentuh apa pun sebelum melakukan mandi lengkap. Ini merupakan kebiasaan kuno India bagi orang-orang yang kembali ke rumah dari luar, untuk mencuci tangan dan kaki mereka sebelum masuk ke rumah. Di desa-desa India, pintu masuk ke setiap rumah memiliki area kecil yang dilengkapi dengan keran atau wadah yang dipenuhi dengan air di mana seseorang dapat membersihkan diri. Tujuan logis dibalik ini dapat diaplikasikan di zaman ini juga – kita mungkin telah melewati daerah yang kotor dan tidak higienis, bertemu banyak orang asing atau menghadiri kremasi (mikroba dari tubuh yang membusuk mungkin terdapat di udara) dan kuman-kuman mungkin telah memasuki tubuh kita melalui tangan dan kaki kita. Mandi dan mencuci pakaian dapat memastikan bahwa kita akan senantiasa bersih dan mencegah mikroba menyebar di lingkungan kita.

Sebagian besar dari evaluasi periode inkubasi bagi beberapa infeksi bakteri dan infeksi virus berkisar dari satu hingga 14 hari. Periode inkubasi ini sebenarnya adalah waktu dari mulai terinfeksi dan mulai memiliki indikasi sindrom. Tidak mengherankan kalau nenek moyang kita mengambil tindakan pencegahan dalam jumlah hari yang tepat. Di kalangan umat Hindu, 10 hari periode isolasi dulunya pernah sangat ketat diterapkan di rumah yang anggota keluarganya baru saja meninggal dunia. Periode ini seringkali disebut sebagai waktu ketika jiwa orang yang meninggal pada akhirnya pergi dari dunia. Dari sudut pandang kedokteran modern, hal ini dapat dipandang sebagai sebuah periode perlindungan bagi orang lain untuk memeriksa apakah penyakit-penyakit menular atau mikroba yang ada telah dieliminasi. Saat ini, batasan waktu seringkali memaksa kita untuk menyerahkan praktik yang telah lahir dari proses pemikiran yang mendalam dan ilmiah ini.

Para sesepuh dari suku Apatani di Arunachal Pradesh telah membuat panggung-panggung dari bambu yang digunakan untuk membersihkan diri pada pagi hari dan sebelum masuk rumah

MAKAN YANG TEPAT

Jika para vegetarian sangat banyak ditemukan di India, hal ini dapat dikaitkan dengan ahimsa atau inisiatif tanpa kekerasan – pola pikir untuk tidak membahayakan makhluk hidup mana pun. Orang bijak Hindu, Patanjali mengatakan dalam Yoga Sutranya, yang disusun pada tahun 400 M, bahwa memahami ahimsa dapat menjinakkan hewan liar dan membuat hewan-hewan yang ganas menjadi tidak berbahaya. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan pendekatan yang baik terhadap sikap belas kasih universal yang sangat dibutuhkan.

Di seluruh India, rumah-rumah secara tradisional memiliki keran atau wadah untuk membersihkan diri di pintu masuk sebelum masuk ke rumah

PRAKTIK-PRAKTIK YANG HIDUP

Filosofi kuno lainnya adalah Vastu Shastra – sebuah studi arah yang sistematis dan tepat untuk menghasilkan getaran positif dan rasa bugar dalam area hidup seseorang dan sekelilingnya. Hal ini berkaitan dengan konsep menyeimbangkan lima elemen alam – udara, air, api, tanah dan ruang – untuk mewujudkan keseimbangan, akan keuntungan maksimal. Sebagai contoh, arah paling ideal bagi para koki ketika memasak seharusnya ada di arah timur untuk memungkinkan sinar UV pagi matahari menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya pada makanan.

Sementara di zaman ini kita menganut nilai-nilai kehidupan modern dan kontemporer, keingintahuan kita telah membantu kita untuk menemukan logika yang cerdas dan sederhana dibalik banyak praktik-praktik tradisional yang hingga baru-baru ini, hanya dianggap memiliki makna keagamaan saja. Penting untuk diingat untuk memasukkan kebiasaan-kebiasaan tradisional ini dalam rutinitas sehari-hari kita sebagaimana kebiasaan-kebiasaan ini berakar dalam nilai-nilai ilmiah dan logis yang mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat dan holistik.

Gita Hari

Gita Hari mengkuratori kuliner Sattvik yang sehat untuk hotel-hotel premium. Resep-resepnya telah ditampilkan di kolom-kolom surat kabar yang terkemuka. Menjadi penerima Penghargaan Pencapaian Wanita, Hari telah mengkonseptualisasi, menaskahkan dan menyelenggarakan berbagai pertunjukan di televisi dan juga platform digital.
error: Content is protected !!